Sebagai pegangan Anda dalam usaha dagang agar laris dan berkah dan banyak pelanggan. Berikut ini amalan dzikir maupun doa penglaris dalam islam untuk pekerjaan dagang Anda.
Mencari rezeki memang sudah menjadi kewajiban manusia hidup di dunia, caranya berbeda beda, ada yang bekerja di bidang perdagangan, pertanian, perkebunan, pertambangan, menjadi pegawai di pemerintahan, menjadi pengusaha dan lain sebagainya.
Jika saat ini Anda memilih jalur perdagangan sebagai jalan mencari rezeki maka Anda pun harus serius menjalaninya. Menjadi pedagang adalah salah satu mata pencaharian yang sangat menjanjikan. Selain itu berdagang merupakan pekerjaan yang baik menurut Rasulullah Saw.
Hal ini diutarakan oleh Rasulullah SAW melalui Hadits yang diriwayatkan oleh Al Bazzar dan Tabrani yang artinya :
Nabi SAW ditanya tentang pekerjaan yang paling utama. Beliau menjawab, “Perniagaan yang baik dan pekerjaan seseorang dengan tangannya sendiri”. (HR. Al Bazzar dan Thabrani dalam Al Mu’jam Kabir). Namun yang menjadi masalah, usaha dengan berdagang ini banyak sainganannya, ada kalanya juga dagangan kita sepi pembeli.
Padahal kebutuhan hidup tidak peduli apakah kita punya rezeki atau tidak kebutuhan tersebut harus tetap terpenuhi. Nah, salah satu ikhtiar bagaimana agar usaha yang kita lakukan itu membuahkan hasil? Kita minta ijin pada sang Maha Pemberi Rezeki yaitu Allah Ta’ala yaitu dengan berzikir & berdoa.
Sebab segala daya upaya Anda, tidak berguna tanpa izin Allah. Allah-lah yang menentukan dan membagikan rezeki di dunia ini. Khusus bagi Anda yang berdagang, sebenarnya ada dzikir & doa khusus sebagai penglaris dalam Islam.
Dzikir & Doa Agar Usaha Lancar dan Banyak Pelanggan ini menjadi salah satu pegangan yang wajib anda miliki ketika memutuskan untuk berdagang. Bagaimana dzikir & doa serta cara mengamalkannya?
Berikut ini ulasan selengkapnya:
1. Doa penglaris dagangan halal
"Alhamdulillaahilladzi rozaqonii haadza min khoiri khaulin minnii wa laa quwwatin, alloohumma baarikfihi"
Artinya : “Segala Puji Bagi Allah yang Telah memberi rizqi kepadaku dengan tidak ada daya dan kekuatan bagiku, Ya Allah, semoga Engkau senantiasa memberi berkah pada rezeki ku.”
Doa ini dibacakan sesudah selesai shalat 5 waktu atau selesai shalat hajat tahajud dan bisa juga dibacakan saat akan menjalankan usaha di pagi hari dengan niat semoga Allah memberikan berkah supaya dagangan bisa laris.
2. Doa supaya dagangan laku
Bismillahhirohmanirohim, yaa ardhu robbi robbukillah sebanyak 313 kali dan tiupkan pada barang dagangan yang anda miliki dan ucapkan juga pada barang dagangan dengan kalimat,
“Wahai barang dagangan anda harus ridho untuk aku perjual belikan dan semoga engkau membawa hawa rezeki untukku atas izin Allah.”
3. Doa agar untung besar
"Allohumma innii as-asluka tarzuqoni rizqon halaalan waasi’an thoyyiban min ghairi ta’abin wala masyaqqatin walaa dloirin walaa nashabin innaka a-laa kulli syai-iin qodiir."
Artinya : "Ya Allah aku minta pada Engkau akan pemberian rizki yang halal, luas, baik tidak tanpa repot dan juga tanpa kemelaratan dan tanpa keberatan sesungguhnya Engkau kuasa atas segala sesuatu."
Doa ini bisa dibacakan sesudah selesai shalat 5 waktu, shalat hajat dan tahajud dengan niat ikhlas sebagai ikstiar di dalam mencari rizki halal di jalan Allah.
4. Doa agar dagangan banyak pembeli
"Allahumma inni as’aluka, ‘ilman nafi’an, wa rizqon thoyyiban, wa a’malan mutaqobalan."
Artinya : "Ya Allah aku mohon kepadamu, berikanlah kepadaku ilmu yang bermanfaat, rizki yang baik, dan amalan yang diterima disisimu".
Doa ini dibaca saat membuka usaha dagang di pagi hari dan tidak hanya memohon supaya dagangan bisa laris dan banyak pembeli akan tetapi juga dijadikan permohonan rejeki yang diperoleh supaya bisa menjadi berkah untuk kehidupan orang yang dinafkahi. Selain itu, bacalah dzikir Ya Wahhab sebanyak 100 kali dalam setiap dzikir seusai sholat yang Anda lakukan.
Adapun tata cara lainnya yaitu :
Lakukan sholat shunnah dhuha sebanyak 2 rakaat. Pada waktu jam 07.30–09.00 (setengah delapan sampai jam sembilan pagi).
Pada saat rakaat kedua setelah duduk diantara 2 sujud tersebut kemudian kita mengamalkan amalan dzikir “YA WAHHAB” sebanyak 40 kali.
Bisa Anda baca wirid ini seusai sholat fardhu, bisa diwiridkan sebanyak 33 kali saja.
Atau kapan pun Anda ingat dan Anda bisa silahkan Anda baca sebanyak banyaknya tanpa batas hitungan.
5. Doa pencurahan rahmat dan berkah
“Allahumma faarijal hammi wa kaasyifal ghammi mujiba da’watal mudhtariina rahmaanad dun-yaa wal aakhirati wa rahiimahumaa irhamnii rahmatan tughniinii bihaa ‘an rahmati man siwaak.”
Artinya : “Ya Allah, Dzat yang menghilangkan segala kesedihan, yang menggembirakan segala duka cita, dan yang mengabulkan semua permohonan, Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayag baik di dunia maupun di akhirat, curahkan rahmat-Mu kepada kami, yaitu rahmat yang menjadikan kami tidak membutuhkan pertolongan selain kepada-Mu”. Disarikan dari Kitab Doa Mustajab Terlengkap karya Ustadz H Amrin Ali Al Kasyaf.
6. Doa berkah dagang
"Wa Adzdzin finaasi bil hajji ya’tuuka rijaalan wa ‘alaa kulli dhoomirin ya ‘tiina min kulli fajjin ‘amiiqin."
Doa ini dibacakan sesudah menunaikan shalat fardhu, shalat tahajud atau shalat dhuha dan bacakan sebanyak seratus kali.
7. Doa jalan rezeki
Barangsiapa yang punya hajat mencari jalan kepintu rezeki, maka bacalah Ayat Kursi sebanyak 170 kali dan disambung dengan membaca, “Yakafi ya nganniyu yafattahu yarozzakhu", dibacakan sebanyak 3000 kali maka ia akan peroleh kecukupan.
8. Doa memperoleh keuntungan
Imam Al-Ghazali mengatakan "Siapa orangnya yang menginginkan keuntungan mempunyai kewibawaan, dimuliakan, terlindung dari bahaya dan tipu daya musuh, diindahkan tuturkatanya dan luas rezekinya menjadi kaya, maka bacalah, Ya hayyu qayyum” setiap hari pada malam sebanyak seribu kali dan siapa yang kesusahan maka perbanyakkan bacaan“ Ya hayyu ya qayyum birahmatika asta’iesu.
9. Doa memohon rizqi bermanfaat
“Allaahumma Innii As-aluka ‘ilmaan Naafi’an, Warizqan Thayyiban, Wa’amalan Mutaqabbalan.”
Artinya : “Ya Allah, sungguh aku minta kepada-Mu ilmu-ilmu yang bermanfaat rizqi yang baik, dan amal yang diterima.” (HR. Ahmad, Ibnu Majah)