Assalamualaikum Wr Wb.
Pengertian Do’a
Secara bahasa, kata “do’a” itu bermakna seruan, jadi berdo’a itu artinya menyeru, menucap, memanggil. Sedangkan secara istilah “do’a” adalah suatu permohonan atau permintaan dan ucapan kepada Allah SWT sebagai penguasa alam semesta, seperti contoh: meminta ampunan, pertolongan dari hal-hal yang ditakutkan, keselamatan hidup, ucapan rasa bersyukur, minta diberikan rizki yang halal dan ketetapan iman dan Islam, dan lain sebagainya.
Berdo’a merupakan salah satu bentuk ikhtiar atau usaha untuk memohon dan meminta sesuatu kepada Tuhan. Do’a ini berhubungan langsung dengan Tuhan. Dalam Islam, berdo’a merupakan salah satu ibadah yang sangat dianjurkan. Karena hanya Tuhan lah yang Maha Luas, Maha segala-galanya yang berhak memberikan segala sesuatu untuk hamba-hamba-Nya atau ciptaan-Nya.
Sehingga dalam Islam, orang yang tidak mau berdo’a berarti ia sombong. Dia merasa bisa melakukan sesuatu tanpa adanya pertolongan dari Sang Maha Kuasa. Padahal semua yang dilakukan manusia, bisa atau tidak, baik atau buruk, berhasil atau gagal, semuanya karena Allah.
Arti Do’a
Do’a merupakan suatu permohonan atau permintaan yang bersifat baik terhadap Allah SWT, seperti meminta kesehatan, keselamatan, rezki yang halal dan tabahan dalam menjalani kehidupan. Sebaiknya kita semua meminta atau berdo’a kepada Allah SWT setiap waktu, setiap saat, kapanpun dan dimanapun karena selalu didengar oleh-Nya.
Tujuan Berdo’a
- Memohon hidup selalu dalam bimbingan Allah SWT
- Meminta perlindungan Allah SWT dari semua Setan yang terkutuk
- Memohon agar kita diberi selamat dunia akhirat
- Mengungkapkan rasa syukur kepada Allah SWT atas berkah dan rahmat-Nya
Waktu - waktu yang tepat / mustajab untuk berdo’a kepada Allah SWT
- Ketika membaca Al-Quran
- Setelah Solat wajib
- Pada saat tengah malam setelah sholat tahajud
- Saat berpuasa wajib dan sunah
- Saat melaksanakan ibadah haji
Tata cara Berdo’a
- Menghadap Ka’bah (kiblat)
- Sebelum berdo’a membaca basmalah, istighfar dan hamdalah. Kemudian disusul sholawat Nabi Muhammad SAW, keluarga dan sahabat-sahabatnya.
- Mengangkat kedua tangan sebelum doa dan mengusap wajahnya dengan telapak tangan setelah shalat.
- Meminta dengan suara menenangkan sambil berdo’a dengan sungguh-sungguh, tulus dan serius berharap bahwa Allah menerima doanya
- Berdo’a diulang pada waktu lain untuk menunjukkan seberapa serius kita diberikan oleh Allah SWT
- Setelah berdo’a ditutup dengan salawat nabi dan pujian kepada Allah SWT
Hal – hal Yang Dilarang Dalam Berdo’a
- Jangan berdo’a hanya untuk tujuan perbuatan dosa dan memutuskan hubungan silaturahmi serta jangan tergesa-gesa dan minta segera dikabulkan.
- Jangan berdo’a kepada selain Allah SWT.
- Dalam berdo’a hendaknya janganlah minta yang berlebih-lebihan, karena sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan.
- Jangan berdo’a dengan hal-hal yang tidak baik terhadap diri sendiri maupun terhadap anak-anak sendiri dan harta sendiri.
Pengaruh Do’a Bagi Manusia
Dalam kehidupan sebenarnya yang kita cari adalah ketenangan. Coba renungkan kembali ketika berada dalam situasi yang penuh tekanan hingga merasa ujian hidup jauh dari kata selesai. Di kala itu yang kita inginkan adalah ketenangan, bukan? Di aspek pekerjaan, misalnya. Yang kita cari adalah pekerjaan yang baik dan stabil agar kita dapat hidup nyaman, aman dan tenang. Di aspek keluarga, kita ingin orang tua sehat, hidup harmonis satu sama lain agar hidup kita pun tenang. Sehingga sebenarnya segala yang kita lakukan di dunia hanyala untuk mencapai ketenangan dan kedamaian hidup. Di diri kita sendiri sebenarnya hasrat untuk mendapatkan ketenangan sudah ditanamkan sejak kita diciptakan oleh Tuhan di mana sebenarnya sumber ketenangan itu sendiri adalah Sang Pencipta. Sadar atau tidak sadar sejak lahir kita sudah memiliki benih untuk memiliki keinginan mencari Yang Maha Kuasa agar merasakan ketenangan. Kehadirannya begitu dekat dengan kita jika kita mau berkomunikasi dengan-Nya lewat do’a. Sehingga do’a menjadi media komunikasi kita dengan Sang Pencipta.
Sejatinya, Tuhan tidak hanya menyampaikan petunjuk dan aturan-Nya lewat kitab suci namun juga membiarkan manusia merespon firman-Nya lewat do’a yang berisikan rasa syukur, keluh kesah, dan harapan. Di mana pun kita berada entah itu sedang di jalan dan tiba-tiba ada lintasan hati yang mengingini sesuatu, sebenarnya harapan itu sudah menjadi do’a sebab Allah mendengar sangat dekat. Apapun yang kita ucapkan baik secara lisan atau dalam hati Allah mendengarkan. Seperti
juga yang diungkapkan dalam Qur'an Surat Qaf Ayat 16:
وَلَقَدْ خَلَقْنَا الْاِنْسَانَ وَنَعْلَمُ مَا تُوَسْوِسُ بِهٖ نَفْسُهٗ ۖوَنَحْنُ اَقْرَبُ اِلَيْهِ مِنْ حَبْلِ الْوَرِيْدِ
"Dan sungguh, Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya” juga pada Qur'an Surat Al-Mulk ayat 13:
وَاَسِرُّوْا قَوْلَكُمْ اَوِ اجْهَرُوْا بِهٖۗ اِنَّهٗ عَلِيْمٌ ۢبِذَاتِ الصُّدُوْرِ
"Dan rahasiakanlah perkataanmu atau nyatakanlah. Sungguh, Dia Maha mengetahui segala isi hati."
Ini juga yang menjadi alasan mengapa kita harus lebih mindful dalam mengatur pikiran menjadi positif agar pikiran atau ucapan yang sama dengan do’a itu kembali positif ke diri sendiri.Meskipun begitu kita tidak bisa hanya asal berdo’a dan meminta saja. Do’a harus disertai dengan usaha dan dilandasi dengan niat. Utamanya kita harus memiliki niat yang baik terlebih dahulu. Diikuti dengan upaya dalam perilaku sehari-hari dengan sikap optimis. Yang terakhir baru menyertai niat dan upaya itu dengan do’a. Sehingga do’a menjadi amat penting untuk menunjukkan bahwa kuasa kita hanyalah untuk melakukan yang terbaik sebisa kita. Do’a yang disertai dengan niat dan usaha yang baik menunjukkan bahwa kita masih menyerahkan hidup kita pada Yang Maha Kuasa sebab kita tidak memiliki kuasa apapun atas hidup.
Setelah melakukan tiga hal ini hasilnya nanti Tuhan yang akan mengurus. Tuhan pun sesungguhnya memiliki tiga macam jawaban atas do’a yang diucapkan. Pertama do’a kita bisa mendapatkan jawaban ya dan langsung dikabulkan. Jawaban kedua Allah bisa bilang tidak. Namun bukan berarti do’a tersebut tidak dikabulkan melainkan digantikan dengan hal yang lebih baik. Yang terakhir adalah Allah akan bilang tunggu untuk sabar dan akan diberikan di waktu yang tepat dengan kondisi yang terbaik. Kalau memang belum diberikan sekarang, tunggu dan sabar saja karena Allah pasti akan berikan entah di dunia atau akhirat. Seperti yang tertulis di Qur'an surat Al-Baqarah (2) ayat 286:
لَا يُكَلِّفُ اللّٰهُ نَفْسًا اِلَّا وُسْعَهَا ۗ لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا اكْتَسَبَتْ ۗ رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَآ اِنْ نَّسِيْنَآ اَوْ اَخْطَأْنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَآ اِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهٗ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهٖۚ وَاعْفُ عَنَّاۗ وَاغْفِرْ لَنَاۗ وَارْحَمْنَا ۗ اَنْتَ مَوْلٰىنَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكٰفِرِيْنَ
“Aku kabulkan permohonan orang yang berdo'a apabila dia berdo'a kepada-Ku. Hendaklah mereka itu memenuhi (perintah)-Ku dan beriman kepada-Ku.” Sebelum do’a dikabulkan baiknya kita memenuhi kewajiban dulu sebagai umat-Nya, melakukan apa yang menjadi kehendaknya. Kalau kita hanya meminta tanpa berupaya atau menunjukkan sikap yang justru menjauhi kita dari perintah Tuhan tentu saja terkabulnya do’a pun menjadi lebih lama.
Memang terkadang rasa pesimis akan dikabulkan do’a tersebut mungkin muncul karena kurangnya kesabaran kita. Padahal menurut saya kunci sukses dalam hidup ada tiga: sabar, percaya, syukur dan ikhlas. Kalau dikasih anugerah berarti kita harus bersyukur, Kalau ditahan rezekinya berarti kita harus bersabar, kita percaya setiap ujian pasti ada anugerah, ikhlas melakukan segala sesuatu sikap perbuatan dan cobaan tidak lain akan diberikan derajat tinggi oleh Allah SWT, Sebagai seorang muslim saya yakin kunci masuk surga adalah kesabaran. Semakin kita diuji kesabarannya dan semakin bisa membuktikan kesabaran tersebut semakin dekat kita dengan surga. Seperti dalam Qur'an surat Ar-Ra'd (3) ayat 24:
سَلٰمٌ عَلَيْكُمْ بِمَا صَبَرْتُمْ فَنِعْمَ عُقْبَى الدَّارِۗ
"’Selamat sejahtera atasmu karena kesabaranmu.’ Maka alangkah nikmatnya tempat kesudahan itu.” Kalau mau didalami berarti memang hidup kita ini memang untuk bersabar yang mana ujian kesabaran tidak akan pernah ada habisnya. Kita saja manusia yang sering tidak sabar sampai akhirnya mudah pesimis karena merasa do’anya tidak
dikabulkan.
Salah satu alasan mengapa kita bisa kurang bersabar adalah lingkungan sekitar. Saya percaya pola pikir seseorang amat dipengaruhi oleh lingkungan sekitar. Artikel apa yang kita baca, siapa yang kita ajak ngobrol bisa sangat memengaruhi pola pikir kita. Kalau kita memiliki lingkungan dengan orang-orang yang optimis dan positif, yang selalu mengajarkan dan mendorong untuk sabar, saya percaya kita akan lebih mudah bersikap optimis. Apalagi di kondisi yang sulit seperti ini. Tahan diri dari energi negatif yang berpotensi melarutkan. Sebab jika kita pesimis, berarti kita meragukan kuasa Tuhan. Sebuah sikap bertentangan dari keimanan. Percayalah, kekuatan sebuah do’a mampu mengubah takdir. Kasih sayang Tuhan teramat luas dari pada yang mampu kita bayangkan. Berharaplah hanya kepada Sang Pencipta, bukan kepada ciptaannya. Apabila kita mau benar-benar melihat lebih jauh mungkin hikmah dari kondisi saat ini adalah kita diberikan banyak waktu di rumah untuk lebih mendekatkan diri pada Allah SWT.
Kesimpulan
Segala persoalan atau masalah hidup akan selalu dicarikan solusinya untuk dipecahkan, sembari diiringi do’a. Do’a adalah kekuatan dahsyat yang bermanfaat dan bisa membantu menyelesaikan persoalan hingga tuntas.
Beliau mengingatkan, dalam kondisi lapang atau senang pun harus berdo’a. Rasulullah bersabda, "Berdo’alah kepada Tuhanmu di saat kamu senang (bahagia). Sesungguhnya Allah berkata, 'Barangsiapa berdo’a (memohon) kepada-Ku di waktu dia senang (bahagia), maka Aku akan mengabulkan do’anya di waktu dia dalam kesulitan.'" (HR Ar-Rabi')
Allah tidak akan pernah mengecewakan hamba-hamba-Nya yang banyak berdo’a dengan penuh harap dan hati yang ikhlas serta sabar menunggu Allah mengabulkan do’anya tanpa pernah merasa letih berdo’a. Dia tidak akan pernah berhenti berdo’a. Begitulah orang Mukmin sejati. Wallahu a'lam.
Sebuah awal Pasti ada akhirnya, itu lah kenyataan dari dunia fana ini, begitu juga dalam artikel kami yang saya sampaikan sekurang-kurangnya dapat memberikan pencerahan dan dapat dimengerti bagi para pembaca, ada pula ketidak sempurnaan datang kami saya sebagai makhluk yang tidak sempurna, demikian semoga bermanfaat, cukup sekian yang dapat saya sampaikan, semoga kita selalu dalam lindungan Allah SWT dikala pandemi ini, akhirukallam.
Telah lulus uji coba praktek pengobatan alternatif medis dan non medis disini Klinik Hati memberikan pelayanan terapi dan motivasi kepada pasien.
Semoga bermanfaat, Wallahu A'lam Bishowab.
Jika ingin mengetahui secara lebih terperinci lagi, bisa Anda konsultasikan kepada Ustadz. Imam Teguh, Lc yang beralamatkan di Jalan Kinibalu No. 26 B / 42 Rt. 01 Rw. 13 Kel. Sidanegara, Kec. Cilacap Tengah Kab. Cilacap JAWA TENGAH atau di nomor WA 0821 1541 1233
Wasalamualaikum Wr. Wb.